Great at Being A Man and How It Differs with Being A Great Man

by 01.15 0 komentar

Seorang pria yang baik berbeda dengan seorang yang baik dalam menjadi seorang pria, It is different between being a good man and good at being man. Terlihat sederhana karena hanya dalam penyusunan kata namun memiliki perbedaan yang cukup mendasar karena masing-masing keduanya memiliki orientasi yang berbeda dalam membangun diri menjadi seorang pria.

A brief explanation about this: being a good man is not enough, it is needed to good at being a man.

Being a good man atau menjadi pria yang baik adalah memilik sifat-sifat yang virtuous atau bijak, penuh kasih sayang, tidak mengambil yang bukan miliknya, jujur, baik hati, berbakti kepada kedua orang tua, dan nilai-nilai lain yang benar dari sisi tradisi, kultur, etika, moral, atau/dan agama yang dianut. Pria yang baik dapat dilihat pada seorang ayah yang mencintai anaknya, seorang suami yang tidak menyakiti istrinya, atau seorang guru yang murah hati.

Good at being a man atau baik dalam menjadi seorang pria adalah memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menjalankan peran-peran seorang pria dalam kehidupannya. Baik dalam menjadi seorang pria dalam beberapa hal tidak terkait dengan etika dan moral namun lebih terkait pada bagaimana seorang laki-laki dapat menjalankan perannya sebagai seorang pria sebagai orang yang melindungi, orang yang mampu bereproduksi, dan orang yang mampu memenuhi kebutuhan atau Protect, Procreate, Provide. Seseorang yang baik dalam menjadi seorang pria dapat dilihat pada seorang ayah yang mampu menggendong anaknya dengan berlari ke rumah sakit, seorang suami yang mampu membela diri dari perampok yang membobl rumahnya, atau seorang guru yang mampu membuat seorang penculik jatuh sehingga gagal menculik muridnya.

Hal yang menarik adalah (dan sedkit ironi) adalah banyak laki-laki melawan orang-orang seperti yakuza, mafia, gangster, bandit dan semacamnya namun film-film yang favorit terutama bagi para laki-laki adalah film seperti The Godfather tentang mafia Italia, Fight Club yang tokoh utamanya bisa dikatakan sebagai teroris, di Indonesia ada dengan The Raid dan tokoh yang ngetop adalah Mad Dog yang merupakan antagonis di film itu, video game yang terkenal adalah Hitman yang merupakan pembunuh bayaran begitu juga Assassin’s Creed. Kita bisa mengatakan “ya mereka tidak baik, mereka tidak sepatutnya menempuh jalan seperti itu” namun susah bagi kita untuk mengatakan bahwa Don Corleone, Tyler Durden, Mad Dog, Agent 47, Ezio Auditore, dan tokoh-tokoh lain adalah laki-laki yang “tidak manly”, susah sekali, seakan ada suara di dalam diri kita yang mewakili sisi primal seorang laki-laki yang mengakui bahwa mereka manly, they are good at being a man.

Benarlah bahwa orang-orang yang good at being a man tidak selamanya good man, pun sebaliknya. Problematikanya adalah di era modern ini dengan orang-orang yang tersirami dan terarahkan dengan moralitas adalah yang hidup dalam kenyamanan era modern sehingga sedikit banyak mempengaruhi proporsi laki-laki di mana “good man but not good at being a man” menjadi lebih sedikit dari “not good man who good at being a man” yang oleh karenanya good man yang not good at being a man dalam posisinya terkucil dan terpuruk padahal good man dibutuhkan dalam masyarakat agar dapat menjadi pengarah dalam masyarakat ini ke arah yang lebih baik...... namun kalah oleh mereka yang “not good man who good at being a man”.

Oleh sebab itu, Kamu, yang sekarang membaca ini, yang Kami yakin bahwa Kamu adalah seorang good man, tidak cukup untuk sekadar menjadi good man. Kamu bisa saja memiliki nilai etika bahwa seorang laki-laki harus melindungi perempuan namun tanpa dibekali kemampuan fisik prima, bela diri, dan keahlian taktikal maka nilai etika itu akan kehilangan relevansinya. Bisa saja seorang laki-laki beranggapan bahwa dia harus berkontribusi aktif di masyarakat namun jika dia tidak memiliki keahlian juga menjadi sebuah problematika. Menjadi good man memang diperlukan namun tanpa good at being a man ia tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagai seorang pria secara maksimal dan tidak dapat diandalkan dalam situasi-situasi krisis semisal ketika rumah kemasukan pencuri maka good man yang not good at being a man bisa jadi malah pingsan dipukul pencuri (yang bisa jadi dia lebih baik dalam menjadi seorang pria) dan syukur-syukur kalau hanya barangnya yang hilang kalau istri dan anaknya diperkosa maka yang berbekas hanya apalah kecuali penyesalan?

Sebelum terlambat maka mulailah membangun diri untuk baik dalam menjadi seorang pria. Buat orang sekitarmu merasa aman dengan kehadiranmu, karena siapa tahu di suatu titik gelap orang-orang yang not good man who good at being a man menginvasi dan menyerang Kamu dan orang-orang sekitarmu....... dan Kamu menang melawan mereka!

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar