Outside The Comfort Zone

by 01.14 0 komentar

Salah satu wejangan klasik dan selalu mujarab di setiap kondisi adalah “keluarlah dari zona nyamanmu” hal ini meskipun senantiasa diulang-ulang namun nilai kebijaksanaan yang dia bawa tidak berkurang sedikitpun.

Sebelum memulai segalanya, perlu untuk mengawali dengan mengenal apakah itu zona nyaman, seringkali kita mendengar terma zona nyaman namun masih belum tergambar dengan lebih nyata mengenainya. Bacaan-bacaan yang telah Men’s Stream telaah yang membahas mengenai zona nyaman mengumpulkan 3 hal yang sama, yaitu (1) perceived condition, (2) autopilot, dan (3) minimal stress and anxiety. 3 hal ini sedikitnya adalah hal yang menggambarkan mengenai zona nyaman yang apabila dirangkum dan disusun menjadi sebuah kalimat pengertian maka menjadi: zona nyaman adalah kondisi yang dipersepsikan oleh seseorang yang di dalam kondisi itu tingkat stress dan kegelisahan rendah dan bersifat autopilot.

Kondisi yang dipersepsikan memiliki arti bahwa kondisi zona nyaman tidaklah mutlak, zona nyaman A dan B berbeda meskipun memiliki banyak kesamaan. Zona nyaman mengalami keragaman sebab perbedaan pengalaman tiap-tiap perorangan, seorang peranakan Kawah Ijen yang setiap harinya berkebutuhan untuk mengangkuti bebatuan dari kawah menuju pemukiman tentu persepsinya akan zona nyaman berbeda dengan seorang peranakn Surabaya yang setiap harinya mendapat tugas kuliah untuk mereview bahan bacaan.

Autopilot berarti kondisi yang dijalani secara sendirinya dapat terlaksana, seseorang yang dalam perjalanan pulang ke rumah dari tempat nongkrong favoritnya akan melalui perjalanan secara autopilot, seseorang yang sudah terlatih mengemudi mobil ketika mengemudi berada dalam kondisi autopilot, begitu pula kepada dokter yang telah banyak memeriksa dan mendiagnosa pasien maka akan dalam kondisi autopilot: sama-sama menjalaninya dengan biasa, tidak excited, tidak stress, biasa, normal, mengalir begitu saja. Kondisi autopilot ini merupakan akibat dari tingkat stress dan kegelisahan yang rendah.

Zona nyaman adalah zona yang telah tergambar di atas, adapun sejatinya zona nyaman tetap dibutuhkan sebab zona nyaman ini tempat untuk punggung bersandar, bahu dilunakkan, untuk mengisi ulang energi dan kekuatan... namun kemampuan zona nyaman menjadi tempat untuk mengisi ulang energi dan kekuatan hanyalah terjadi apabila energi telah terkuras pasca berkutat di zona tidak nyaman, apabila energi seseorang penuh namun tetap berkutat di zona nyamannya maka keletihanlah yang justru akan menerpa, bukan keletihan fisik, melainkan keletihan kemauan untuk menggerakkan fisik dan merangsang pemikiran untuk “menggodok” diri di luar zona nyaman.

Ketika seseorang keluar dari zona nyamannya memang benar kadar kegelisahan dan stress akan meningkat, hal yang biasanya dapat auto-pilot kini tidak lagi bisa auto-pilot sehingga seseorang harus mengerahkan konsentrasi dan energi lebih banyak ketika berada di luar zona nyaman, di sinilah yang menjadi penentu seseorang lebih dari sekadar kekuatan fisik dan ketekunan berpemikiran; yang lebih menentukan adalah kekuatan jiwa yang akan memutuskan apakah diri seseorang tetap dibawa di luar zona nyaman ataukah mengundurkan diri dan pulang kembali ke zona nyaman. Seseorang yang terlalu lama dalam zona nyamannya akan dibisiki dengan bisikan-bisikan yang menipu seperti “sudahlah kamu kembali saja, kamu sudah terlalu lelah, kamu harus mengisi kembali tenaga” dan semacamnya, apabila ia terpengaruh maka sebenarnya dia telah melewatkan kesempatan untuk lolos dari ujian.

Ujian atau kondisi di luar zona nyaman ini ada untuk dilewati yang apabila seseorang mampu melewatinya maka dia akan tumbuh dan mengalami perkembangan. Seorang raja yang melakukan ekspansi terhadap wilayah yang belum ia kuasai ia akan mengalami hal yang sedikit banyak sama dengan seseorang yang keluar dari zona nyamannya: kegelisahan, stress, dilema berkecamuk, kemauan dihancurkan, semangat direndahkan, semua hal diuji namun raja yang terbaik akan tetap menghadapi tantangan dan melewati rintangan maka setelah berhasilnya dia melakukan ekspansi yang dia peroleh adalah... wilayah baru! Sejenis dengan seseorang yang keluar dari zona nyaman maka yang ia peroleh adalah...... perluasan zona nyaman. Kita pasti akan lebih merasa percaya diri dalam kehidupan apabila menguasai 15 skill daripada 4 skill, sebelum menguasai skill tertentu maka sejatinya skill itu di luar zona nyaman dan setelah menguasai maka ia menjadi zona nyaman kita, tentu tidak hanya skill yang merupakan cakupan dari zona nyaman namun juga kebiasaan-kebiasaan ataupun gaya hidup semisal dari yang tak pernah beribadah menjadi tekun beribadah sebagaimana tuntunan agama, dari yang tak pernah olahraga menjadi penggemar olahraga, dari yang malas belajar menjadi penggemar belajar.

Seluruh proses di luar zona nyaman apabila berhasil dilalui akan berbuah terhadap perkembangan yang secara nyata dapat dirasakan oleh seseorang. Yang dibutuhkan adalah kekuatan jiwa, fisik, dan pemikiran agar mampu memperoleh ketahanan dalam menghadapi benturan-benturan yang akan ditemui di luar zona nyaman. Tapi bukankah pemandangan puncak gunung menjadi sangat indah sebab dalam perjalanan penuh dengan perjuangan?

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar